Daftar Kontak

Simul mempunyai seorang kawan, yang sesama kuli bangunan, bernama Tarman. Tarman mengidap penyakit alzhemeir alias sering lupa alias pikun di usia muda. Padahal ia belum sempat menikah. Tapi Tarman pernah memiliki seorang kekasih. Ketika ia dan kekasih nya sedang berkencan untuk pertama kalinya, mereka pergi ke pasar malam. Namun sial, setelah memutuskan untuk memasuki wahana rumah hantu berdua, yang berisi kuntilanak, tuyul, drakula, setan kredit, dan segala bangsa makhluk astral jadi jadian lainnya, saking takutnya, dan kambuhnya penyakit lupa, Tarman lari tunggang langgang meninggalkan pasar malam dan pulang sendirian. Sementara kekasihnya semalaman tertinggal dan terkungkung, kaku ketakutan sampai wahana itu tutup. Subuh nya, hubungan mereka berdua segera kandas.

Karena penyakit lupa yang kian lama kian meningkat stadium nya, Tarman mengalami kesulitan untuk mengingat setiap nama yang tersimpan dalam daftar kontak telepon genggamnya. Maka, untuk memudahkan ingatannya, ia menambahkan julukan disetiap nama yang tersimpan. Julukan itu tak serta merta secara asal ia berikan, tetapi berdasarkan suatu kejadian, ataupun hal lain yang membuat julukan itu dengan alamiah tersematkan.

Sebagai contoh untuk tetangganya Asmaul. Ia adalah tukang listrik paling ahli di desa nya, maka didaftar kontak telepon genggamnya, ia menyamatkan gelar Asmaul Putra Petir. Lain kisah dengan Sastro, ia adalah teman Tarman sejak kecil, bekerja sebagai tukang parkir. Maka Sastro menerima gelar kehormatan Sastro Semprit, karena selalu meniup niup peluit ketika mengatur mobil yang akan parkir di lahannya.

Ketika sedang mendapatkan order, alias job, alias proyek membuat kamar mandi, Tarman selalu meminta bantuan teman nya yang ahli membuat peresapan. Maka dengan intuisi nya, Tarman menganugerahi gelar kebanggan kepada temannya, yaitu Pardali WC. Pardali amat ahli dalam perbidangan WC dan segala bentuk air buangan lain nya. Mulai dari membuat WC baru, mengatasi WC mampet, WC seret/tidak lancar, WC jebol, WC penuh, maupun WC mumbul. Maka Tarman selalu mengandalkannya.

Tarman juga memiliki seorang teman yang berprofesi sebagai tukang ojek. Orang itu bernama Panjali. Ia mempunyai ukuran kepala yang tak seperti manusia pada umumnya. Bahkan Tarjo, manusia terpintar di kampung Tarman sendiri tak memiliki kepala sebesar milik Panjali. Untuk menggunakan helm, Panjali terpaksa melepas busa dikedua sisi dalam helmya, agar kepala nya yang sebesar gas elpiji 3 kilogram itu muat. Maka Tarman dengan bangganya, tanpa persetujuan kedua orangtua Panjali, menyematkan nama kebesaran Panjali Gonteng. Gonteng sendiri adalah sejenis rayap tentara yang memiliki ukuran kepala melebihi ukuran badan nya, biasa keluar bersama sama dengan laron saat hujan lebat yang lama telah usai. Laron sendiri adalah bahasa jawa dari . . . aku malas jelasin nya, cari di google saja ya.

Tarmijah diakui sebagai sumber suci utama gossip di kampung Tarmin. Maka suatu kebanggaan bagi Tarmijah bila desas desus yang beredar meledak dan menggaung gaung seantero kampung berasal dari mulutnya. Bahkan untuk mendapat berita terbaru dan paling rahasia, ia seringkali setiap habis maghrib menempelkan telinganya ke tembok. Tunggu kawan, jangan anggap Tarmijah ini sinting, itu adalah trik paling efektif. Karena rumah tetangga bebuyutan nya hanya tersekat satu tembok dengan rumah nya, maka metode Tarmijah ini sangat brilian. Segala percakapan intim tetangganya itu dengan leluasa, dan merambat secara radiasi alias tanpa perantara, menembus pori pori tembok, masuk ke lubang telinganya. Dan secara tak sengaja ketika Tarman datang ke rumah Tarmijah, ia sempat memergoki Tamijah setengah bungkuk, menempelkan telinga dan telapak tangan nya ke tembok, sambil menggeser geser dan tetap menempelkan telinganya ke tembok, untuk menentukan lokasi yang pas. Gelar Tarmijah Lambe teranugerahkan dengan bijaksana.

featured image

rayap-tentara
Ini Gonteng

Leave a comment